Menyingkap Hakikat Hizbiyyah dan Al Jama’ah

Termasuk diantara perkara yang penting untuk di ilmui oleh seorang Muslim hari ini adalah berilmu tentang mana dia dakwah yang haq yang dituntut ia mengikutinya dan mana dia dakwah kebathilan yang mesti ia menjauhinya. Disebabkan hal ini sangat berdampak kepada masalah selamat atau tidaknya seseorang di hari kiamat nanti.

▶️ DALIL PEMBAHASAN

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَمَنِ ادَّعَى دَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ فَإِنَّهُ مِنْ جُثَا جَهَنَّمَ “. فَقَالَ رَجُلٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ ؟ قَالَ : ” وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ، فَادْعُوا بِدَعْوَى اللَّهِ الَّذِي سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ الْمُؤْمِنِينَ، عِبَادَ اللَّهِ “.

Dan barangsiapa menyerukan seruan jahiliyah, maka ia termasuk golongan penghuni neraka jahanam.” Seseorang bertanya; “Wahai Rasulullah, meski ia shalat dan puasa?” Beliau menjawab: “Meski ia shalat dan puasa, oleh karena itu, serukanlah seruan Allah yang menyebut kalian sebagai kaum muslimin, mu`minin dan hamba-hamba Allah.”
______
Shahih, Sunan Tirmidzi (2863)

▶️ PENJELASAN

Hadits ini merupakan dalil haram dan tercelanya hizbiyyah dan wajibnya berada diatas al Jama’ah, sebagaimana ditunjukkan hal ini oleh kalimat sebelumnya dalam hadits tersebut :

مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِيدَ شِبْرٍ، فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ، إِلَّا أَنْ يَرْجِعَ

“barangsiapa meninggalkan jama’ah barang sejengkal, maka ia telah melepas tali Islam dari lehernya, kecuali jika ia kembali”

MAKNA AL JAMA’AH

Al jama’ah secara hakikat meliputi dua makna yang tak terpisahkan;

Pertama : Al Jama’ah adalah Jama’ah Pertama yakni para Shahabat Nabi ridhwanullahi ‘alaihim ajma’in sebagaimana disebutkan dalam hadits iftiraqul ummah :

وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ ؛ ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَهِيَ الْجَمَاعَةُ ”
“Umatku akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan; tujuh puluh dua golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga, yaitu Al Jama’ah.”
_______
Shahih, SunanAbu Daud (4597) Musnad Ahmad (16937) Sunan Ibnu Majah (3993)

Kedua : Kebenaran itu sendiri, maka siapa yang berpegang dengan kebenaran meskipun ia sendirian maka ia adalah Al Jama’ah, sebagaimana ungkapan shahabat Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu :

الجماعة ما وافق الحق وإن كنت وحدك
“Al Jama’ah itu adalah apa yang sesuai dengan kebenaran meskipun engkau sendirian”
_______
Shahih, Syarh Ushul I’tiqad Ahlis Sunnah No. 160 (1/122) karya Imam Al Lalakai, dishahihkan oleh Syekh Al Albani dalam ta’liqnya terhadap kitab Misykatul Mashabih (1/61)

dan dihimpun kedua makna ini oleh Imam Abu Syamah Al Maqdisi :

[ ﻭﺣﻴﺚ ﺟﺎﺀ ﺍﻷﻣﺮ ﺑﻠﺰﻭﻡ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ، ﻓﺎﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﻪ ﻟﺰﻭﻡ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﺍﺗﺒﺎﻋﻪ ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻤﺘﻤﺴﻚ ﺑﺎﻟﺤﻖ ﻗﻠﻴﻼ ﻭﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻒ ﻛﺜﻴﺮﺍ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﺤﻖ ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻛﺎﻧﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﻣﻦ ﻋﻬﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ – ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ – ﻭﻻ ﻧﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﻛﺜﺮﺓ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﺑﻌﺪﻫﻢ ‏]

” dimana telah datang perintah untuk konsisten bersama Al Jama’ah, maka yang dimaksud dengannya adalah konsisten bersama kebenaran dan mengikutinya meskipun yang berpegang dengan kebenaran itu sedikit dan yang menyelisihinya banyak, karena kebenaran itu adalah sesuatu yang berada diatasnya Al Jama’ah Yang Pertama dari zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya radhiyallahu ‘anhum, dan tidak perlu dilihat banyaknya pengikut kebathilan setelah zaman mereka”
_______
Al Ba’its ‘Ala Inkaril Bida’ wal Hawadits hal. 22

berdasarkan hal ini kita katakan :

“Al Jama’ah hari ini adalah siapa yang meninggalkan dan berlepas diri dari jama’ah-jama’ah yang ada hari ini, seperti Jama’ah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Shufiyah, dll dan hanya berpegang dan mengikuti Jama’ah Yang Pertama dalam ilmu, pemahaman dan amal, Manhaj dan Aqidah”

MAKNA SERUAN HIZBIYYAH JAHILIYYAH

Adapun makna Seruan/Dakwah Jahiliyyah adalah disebutkan hakikatnya oleh Syaikhul Islam dengan ungkapan :

(وَكُلُّ مَا خَرَجَ عَنْ دَعْوَةِ الْإِسْلَامِ وَالْقُرْآنِ: مِنْ نَسَبٍ أَوْ بَلَدٍ، أَوْ جِنْسٍ أَوْ مَذْهَبٍ، أَوْ طَرِيقَةٍ: فَهُوَ مِنْ عَزَاءِ الْجَاهِلِيَّة )

“Setiap perkara yang keluar dari seruan kepada Islam dan Al Qur’an baik (seruan itu) berupa nasab, negeri, kebangsaan atau madzhab atau thoriqah maka hal itu termasuk Seruan Jahiliyyah”
________
As Siyasah Asy Syar’iyyah oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (hal.78)

Karena itu kita katakan :

“Setiap seruan untuk membangun persatuan, wala’ dan bara’ ,kerjasama dakwah, selain dari Islam (yakni selain dari Kitabullah dan Sunnah dan pemahaman Salaful Ummah) baik itu namanya kebangsaan, kampung halaman,partai, aliran, organisasi, yayasan, figur dan lainnya dari seruan diatas kebathilan, maka itu adalah DAKWAH JAHILIYYAH dan itulah dia HIZBIYYAH meskipun berbaju Islam,dan meskipun pelakunya sholat dan puasa”

Maka setiap orang yang lepas dan keluar dari seruan Al Qur’an dan Sunnah dan Pemahaman Al Jama’ah ,bahkan sebaliknya ia menyeru kepada seruan Hizbiyyah Jahiliyyah maka inilah yang merusak Islam dan memecah belah kaum muslimin ,karena itu layak ia diancam dengan ancaman ini :

فَإِنَّهُ مِنْ جُثَا جَهَنَّمَ
“maka ia termasuk penghuni neraka jahanam”

“jutsa (الجثا) ” disini jamak dari (الجُثْوة) maknanya الشيء المجموع (sesuatu yang terkumpul) maka jadilah maknanya bahwa ia :
أَنه من جماعات جَهَنَّم
Bahwa dia termasuk golongan penghuni jahannam
_______
Lihat Mukhtashar Istidrak Adz Dzahabi ‘ala Mustadrak al Hakim 6/2927 catatan kaki hadits no. 989 dan juga dalam “Tuhfatul Ahwadzi” dalam syarah hadits ini

Wallahu A’lam

Billahit Taufiq wal Hidayah

Related Posts

Leave a Reply

× Hubungi Kami di Whatsapp