PERTAMA :
Membaca سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ sehari 100x
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
” مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ، حُطَّتْ خَطَايَاهُ، وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ “
“Siapa yang mengucapkan سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ (Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya) seratus kali (100 x) dalam sehari, maka dihapus kesalahan-kesalahannya meskipun seperti (banyaknya) buih di lautan.”
—– Muttafaqun ‘Alaihi. Shahih Al Bukhari : 6405, Shahih Muslim : 2691
KEDUA : Membaca
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ، وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Dari Zaid Abu Yasar radhiyallahu ‘anhu maula Rasulillah shallallahu ‘alaihi was sallam bahwa ia mendengar Rasulllah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
” مَنْ قَالَ: أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ، وَأَتُوبُ إِلَيْهِ، غُفِرَ لَهُ، وَإِنْ كَانَ قَدْ فَرَّ مِنَ الزَّحْفِ “
“Siapa yang mengucapkan:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ، وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
(Aku minta ampun kepada Allah yang tidak ada sesembahan yang haq kecuali hanya Dia Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya), maka akan diampuni dosanya meskipun (dosanya) ia melarikan diri dari peperangan.”
——— Sunan Abu Daud : 1517, Sunan At Tirmidzi : 3577 dinyatakan shahih oleh Syekh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud 1358 dan takhrijnya dalam As Silsilah Ash Shahihah No. 2727 dan dikeluarkan juga oleh Imam Al Hakim dalam kitabnya Al Mustadrak 1884 dari hadits Abdullah bin Mas’ud dan beliau mengatakan bahwa hadits ini shahih berdasarkan persyaratan Syaikhain (Al Bukhari dan Muslim).
CATATAN :
Adapun hadits yang menyebutkan bahwa istighfar ini dibaca 3x setelah sholat, maka haditsnya adalah Dha’if Jiddan (lemah sekali) sebagaimana yang disebutkan oleh Syekh Al Albani dalam As Silsilah adh Dha’ifah no. 4546.
KETIGA : Membaca :
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Dari Abdullah bin ‘amru radhiyallahu ‘anhu bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda :
” مَا عَلَى الأَرْضِ أَحَدٌ يَقُولُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، إِلَّا كُفِّرَتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ”
“Tidak ada seorangpun di permukaaan bumi ini yang mengucapkan :
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
(Tidak ada sesembahan yang haq selain Allah, Allah Maha Besar, Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah) , maka akan dihapus kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan”
Sunan At Tirmidzi : 3460, dalam riwayat Al Hakim dalam Al Mustadrak no.1853 terdapat tambahan kalimat tasbih dan tahmid , dihasankan hadits ini oleh Syekh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 5636.
KEEMPAT : Membaca do’a setelah makan :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ، وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ
Dari Mu’adz bin Anas al Anshariy radhiyallahu ‘anhu berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam :
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا ثُمَّ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ، وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa yang memakan makanan kemudian setelah itu ia mengucapkan :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ، وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ
(Segala puji bagi Allah yang telah memberi aku makan dengan makanan ini, dan yang telah memberi aku rizqi makanan ini tanpa daya dan kekuatan dariku) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu
Sunan Abi Daud: 4023, Sunan At Tirmidzi : 3458, Sunan Ibni Majah: 3285
Dihasankan oleh Syekh Al Albani dalam Irwa’ul Ghalil : 1989, Shahihul Jaami’ : 6086 dan Imam Al Hakim juga mengeluarkan hadits ini dalam kitab beliau Al Mustadrak : 1870 dan beliau mengatakan : “Hadits ini shahih berdasarkan persyaratan Al Bukhari.”
KELIMA : Membaca do’a setelah memakai pakaian :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ
Dari Mu’adz bin Anas al Anshariy radhiyallahu ‘anhu berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam :
” مَنْ لَبِسَ ثَوْبًا فَقَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “
Siapa yang memakai pakaian kemudian setelah itu ia mengucapkan :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا ، وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ
(Segala puji bagi Allah yang telah memakaikan aku pakaian ini, dan yang telah memberi aku rizqi pakaian ini tanpa daya dan kekuatan dariku) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu
Sunan Abi Daud: 4023, Sunan Ad Darimi : 2732, Al Mustadrak ‘Ala Ash Shahihain : 1870
Berkata Imam Al Hakim dalam kitab beliau Al Mustadrak 1870 :
«هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الْبُخَارِيِّ»
(Hadits ini shahih berdasarkan persyaratan Al Bukhari)
Dihasankan oleh Syekh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ : 6086, Shahih at Targhib : 2042
KEENAM : Mengucapkan kalimat :
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا
Dari Sa’ad bin Abi Waqash radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam bahwa beliau bersabda:
«مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ»
Siapa yang mengucapkan ketika mendengar (adzan) muadzin :
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا
(Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali hanya Allah saja tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan rasul-Nya, aku ridho Allah sebagai Rabb (bagiku) dan Muhammad sebagai nabi (bagiku) dan Islam sebagai agama (bagiku)) , maka diampuni dosanya.
Shahih Muslim : 386, Sunan Abu Daud : 525, Sunan Ibnu Majah : 721
KETERANGAN :
Sebagian ulama berpendapat bahwa kalimat tersebut diucapkan setelah muadzin selesai mengumandangkan dua kalimat syahadat karena ada riwayat lain dalam kitab Syarh Ma’anil Atsar karya Imam Ath Thohawi yang menambahkan :
«مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ يَتَشَهَّدُ….»
Siapa yang mengucapkan ketika mendengar muadzin bertasyahhud……..
Syarh Ma’anil Atsar No. 893
(Lihat Ats Tsamarul Mustathab 1/183-184 karya Syekh Al Albani ).
KETUJUH : Membaca setelah sholat fardhu:
سُبْحَانَ اللهِ 33x الْحَمْدُ للهِ 33x اللهُ أَكْبَرُ 33x
Kemudian membaca 1x :
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ: تَمَامَ الْمِائَةِ :لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ , غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa yang bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 33x setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99, kemudian ia menggenapkannya untuk menjadi seratus dengan ucapan:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
(Tidak ada sesembahan yang haq selain Allah saja,tidak ada sekutu bagi-Nya,milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian,dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.”
Shahih Muslim no. 597, Musnad Ahmad : 8834, Shahih Ibnu Hibban : 2016
Semoga Allah beri taufiq kita untuk mengamalkannya
بالله التوفيق والهداية
Abu Rofiq, 7 Syawal 1444 H
Kaur, Bengkulu
Download Di Antara Ibadah Harian Yang Bisa Menjadi Sebab Diampuninya Dosa