Assalamualaikum ustad, afwan ana mau tanya tentang air mani itu sebenarnya suci atau najis atau hina? Mohon penjelasan yg shahih ustad. barakallahu fiikum
Jawaban :
Wa ‘alaikumus salam warahmatullahi wa barakatuh
Berbeda pendapat para ulama dalam masalah ini, Pendapat dalam madzhab Imam Ahmad dan Syafi’i menyatakan sucinya mani tersebut, sedangkan pendapat Imam Malik dan Abu Hanifah menyatakan najisnya dan yang Rajih adalah bahwa ia suci dan tidak najis.
Adapun terkait dengan ayat:
(ثُمَّ جَعَلَ نَسۡلَهُۥ مِن سُلَـٰلَةࣲ مِّن مَّاۤءࣲ مَّهِینࣲ)
[Surat As-Sajdah 8]
“Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani)”
Maka makna مهين disini bukanlah bermakna najis, karena secara bahasa “mahin” bermakna “dho’if” (lemah), disebutkan juga makna ini oleh Ibnu Manzhur dalam Lisanul ‘Arab, karena itu misalnya jika dikatakan “Rojulun Mahiin” maka maknanya adalah “Seorang laki-laki yang lemah” sebagaimana juga makna ini yang disebutkan oleh Imam Ibnu Jarir ath-thabari dalam tafsirnya :
من نطفة ضعيفة رقيقة
“Dari air mani yang lemah lagi rapuh ”
Dan Ibnu Katsir juga menjelaskan :
أي ضعيف حقير بالنسبة إلى قُدرَة البارئ عز وجل.
“Yakni yang lemah lagi hina dibandingkan dengan kekuasaan Yang Maha Mencipta Yang Maha Mulia lagi Agung ”
Wallahu A’lam
Dijawab oleh Ustadz Robby Kader Abu Rofiq Hafidzahullah