Bismillaahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa Barakatuhu
Alhamdulillah Wash Shalatu was salamu ‘Ala Rasulillah. Amma ba’du
Para pembaca, Kaum Muslimin yang semoga dirahmati oleh Allah Ta’ala..
Diantara kenikmatan yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada manusia dizaman ini yang selayaknya kita syukuri adalah lahirnya berbagai macam sarana-sarana informasi dan komunikasi sebagai wasilah yang bisa digunakan untuk mempelajari ilmu dan menyebarkannya serta untuk mendakwahkan agama Allah Ta’ala.
Adapun perkara yang terkait dengan hukum menuntut ilmu agama,maka telah kita ketahui bersama tentang wajibnya menuntut ilmu agama atas setiap muslim sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :
طلب العلم فريضة على كل مسلم
“Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”.
_________________________
(Shahihul Jami’ 3913)
Beliau juga bersabda menyebutkan tentang keutamaan menuntut ilmu syar’i :
من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا إلى الجنة
“Barang siapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah jalannya menuju surga”.
(HR.Muslim : 2822)
Berdasarkan hadits diatas, metode dalam mendapatkan ilmu sebagaimana dijelaskan oleh para ulama ada dua (2) :
- METODE HISSIY
Yakni mendatangi langsung tempat-tempat adanya ilmu tersebut dengan berjalan ataupun berkendaraan
Berkata Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah :
ﺳﻠﻮﻙ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻳﺸﻤﻞ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﺍﻟﺤﺴﻲ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﻘﺮﻋﻪ ﺍﻷﻗﺪﺍﻡ ﻣﺜﻞ ﺃﻥ ﻳﺄﺗﻲ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻣﻦ ﺑﻴﺘﻪ ﺇﻟﻰ ﻣﻜﺎﻥ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻥ ﻣﻜﺎﻥ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻣﺴﺠﺪﺍ ﺃﻭ ﻣﺪﺭﺳﺔ ﺃﻭ ﻛﻠﻴﺔ ﺃﻭ ﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﻭﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺃﻳﻀﺎ ﺍﻟﺮﺣﻠﺔ ﻓﻲ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻳﺮﺗﺤﻞ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻣﻦ ﺑﻠﺪﻩ ﺇﻟﻰ ﺑﻠﺪ ﺁﺧﺮ ﻳﻠﺘﻤﺲ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﻬﺬﺍ ﺳﻠﻚ ﻃﺮﻳﻘﺎ ﻳﻠﺘﻤﺲ ﻓﻴﻪ ﻋﻠﻤﺎ
“Menempuh jalan disini mencakup jalan yang bersifat indrawi yang diinjak oleh telapak kaki, seperti seseorang yang keluar rumahnya mendatangi tempat diajarkannya ilmu baik tempat itu berupa masjid, atau sekolah atau kampus atau selain itu, dan juga termasuk dalam bentuk ini mengadakan perjalanan jauh dalam menuntut ilmu dimana seseorang meninggalkan negerinya ke negeri lain untuk mencari ilmu. Maka berarti orang ini telah menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu.”
————————
Syarh Riyadhis Shalihin 5/434
Contoh dalam perkara ini adalah kisah yang masyhur perjalanan shahabat yang mulia Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu ‘anhu yang melakukan perjalanan ke negeri Syam meninggalkan kota Madinah dengan mengendarai unta yang lama perjalanannya satu bulan hanya untuk mencari satu hadits saja yang diterima oleh seorang shahabat bernama Abdullah bin Unais Al Anshari radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. METODE MA’NAWI
Yakni: mengambil ilmu tanpa mendatangi tempat-tempat diajarkannya ilmu, namun dengan menggunakan wasilah-wasilah yang ada.
Berkata Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah :
ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﺍﻟﻤﻌﻨﻮﻱ ﻭﻫﻮ ﺃﻥ ﻳﻠﺘﻤﺲ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻣﻦ ﺃﻓﻮﺍﻩ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻭﻣﻦ ﺑﻄﻮﻥ ﺍﻟﻜﺘﺐ ﻓﺎﻟﺬﻱ ﻳﺮﺍﺟﻊ ﺍﻟﻜﺘﺐ ﻟﻠﻌﺜﻮﺭ ﻋﻠﻰ ﺣﻜﻢ ﻣﺴﺄﻟﺔ ﺷﺮﻋﻴﺔ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺟﺎﻟﺴﺎ ﻋﻠﻰ ﻛﺮﺳﻴﻪ ﻓﺈﻧﻪ ﻗﺪ ﺳﻠﻚ ﻃﺮﻳﻘﺎ ﻳﻠﺘﻤﺲ ﻓﻴﻪ ﻋﻠﻤﺎ
“Metode ma’nawiy yakni mencari ilmu itu dari mulutnya para ulama (yakni dari rekaman suara mereka) dan dari isi kitab-kitab ulama. Karena itu orang yang mengkaji kitab untuk mendapatkan hukum atas sebuah masalah syar’I –meskipun ia hanya duduk saja diatas kursinya– maka sesungguhnya ia telah menempuh sebuah jalan untuk mencari ilmu”
__________________________________
Syarh Riyadhis Shalihin 5/434
Syekh Abdurrahman bin Nashir As- Sa’di rahimahullah juga berkata ketika menjelaskan hadits diatas :
ﻓﻜﻞ ﻃﺮﻳﻖ ﺣﺴﻲ ﺃﻭ ﻣﻌﻨﻮﻱ ﻳﺴﻠﻜﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﻌﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻭ ﻳﺤﺼﻠﻪ ﻓﺈﻧﻪ ﺩﺍﺧﻞ ﻓﻲ هذا الحديث
“Maka setiap metode hissiy atau ma’nawiy yang ditempuh oleh ahli ilmu untuk membantu menguasai ilmu atau mendapatkannya maka hal itu masuk kedalam hadits ini”
______________________
Aadabil Mu’allimi wal Muta’allim
Juga dijelaskan hal ini oleh Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajjid hafizhahullah dalam website beliau :
ﻗﻮﻟﻪ ﷺ:“ ﻣﻦ ﺳﻠﻚ ﻃﺮﻳﻘًﺎ “ ﺃﻱ ﻃﺮﻳﻘﺔ ﺗﻮﺻﻞ ﻟﻠﻌﻠﻢ “ ﺳﻬﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﻃﺮﻳﻘًﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻨﺔ “ ﺃﻱ ﻃﺮﻳﻘﺔ، ﺳﺆﺍﻝ ﺑﺎﻟﻬﺎﺗﻒ، ﺳﻤﺎﻉ ﺷﺮﻳﻂ، ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻛﺘﺎﺏ، ﺗﻔﻜﻴﺮ ﻓﻲ ﻣﺴﺄﻟﺔ، ﻣﺪﺍﺭﺳﺔ ﻣﻊ ﻃﻠﺒﺔ ﺍﻟﻌﻠﻢ، ﺑﺤﺚ ﻭﺗﻨﻘﻴﺐ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﺘﺐ، ﺃﻱ ﻃﺮﻳﻘﺔ ﺗﺤﺼﻞ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﺴﻬﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻚ ﺑﻬﺎ ﻃﺮﻳﻘﺎً ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻨﺔ
“Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam : “ Siapa yang menempuh suatu jalan” yakni metode apa saja yang bisa menyampaikan kepada ilmu, “ Allah mudahkan untuknya jalan menuju syurga” yakni metode apa saja, bertanya melalui telepon, mendengarkan kaset, membaca kitab, mengkaji sebuah masalah, saling belajar dan mengajarkan sesama penuntut ilmu, membahas dan menggali ilmu yang ada dalam kitab-kitab, metode apa saja yang diperoleh dengannya ilmu, maka Allah akan mudahkan untukmu jalan menuju syurga”
Para Pembaca, Kaum Muslimin yang dirahmati oleh Allah Ta’ala ..
Dari pemaparan para ulama diatas tidak diragukan lagi, bahwa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya berbagai sarana media online yang ada hari ini merupakan perkara yang penting untuk digarap oleh juru dakwah sebagai wasilah untuk mempelajari ilmu dan menyebarkannya serta untuk mendakwahkan agama Allah .
Yang perlu juga untuk diingat….!
Bahwa musuh-musuh agama Allah hari ini juga telah ambil bagian untuk mengaburkan kebenaran, menyebarkan syubhat dan kebathilan melalui media-media online saat ini, dan tentu saja kaum muslimin dalam hal ini butuh dan mesti untuk mempersiapkan kemampuan apa saja yang mereka miliki guna mengimbangi dan menangkis serangan-serangan pemikiran menyimpang, penyebaran syubhat dan kemunkaran tersebut untuk membentengi umat dari bahaya yang mereka tebarkan.
Perkembangan sarana informasi dan komunikasi hari ini merupakan sesuatu yang tidak bisa dicegah. Ia akan membawa kerusakan jika dikuasai oleh orang-orang yang rusak, namun sebaliknya ia akan membawa manfaat jika dikuasai oleh orang-orang yang benar. Karena itu memperbanyak penyebaran ilmu dan dakwah melalui media online ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak buruknya dan mengimbangi penyebaran kemunkaran dan kebathilan yang ada didalamya dan mempermudah jalan bagi orang yang menginginkan kebenaran untuk mengetahui dimana kebenaran itu berada.
Berangkat dari sini, maka kamipun ber’azzam untuk melahirkan sebuah website : dakwahminang.com yang berisi pengetahuan tentang Islam dengan pemahaman yang shahih, yakni Islam sebagaimana yang dipahami oleh Salaful Ummah, dengan harapan semoga usaha kecil ini bermanfaat bagi kaum muslimin dinegeri minang ini secara khusus dan bisa menjadi sarana untuk penyebaran dakwah sunnah dinegeri ranah minang ini dan umumnya untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia.
Tentu saja usaha ini masih jauh dari kesempurnaan, dan masih butuh perbaikan dari berbagai sisi termasuk kontennya dan tentu saja akan selalu ada usaha untuk perbaikan agar lebih baik lagi dan merupakan keharusan bagi kami untuk berusaha menyajikan konten yang ilmiah, berbobot dan bermanfaat bagi kaum muslimin .
Sebagai penutup , kami berharap agar usaha yang kecil ini bisa menjadi pemberat timbangan amal kebaikan disisi Allah dihari kiamat nanti.
Wa shallaahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa Ash-habihi wa sallam
Wal hamdulillahi rabbil ‘alamiin