Tafsir Surat Al-Maidah Ayat 32

Allah Subhanahu wa ta’aala berfirman :


وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا

“Siapa yang “menghidupkan” sebuah jiwa maka seolah-olah ia telah “menghidupkan” manusia seluruhnya”
———- Surat Al- Maidah ayat : 32

Dalam ayat yang mulia ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa seluruh usaha untuk menjaga nyawa seseorang , maka dalam perkara itu terdapat pahala yang besar bagi yang melakukannya, seperti menyelamatkannya dari pembunuhan, dari tenggelam, terbakar dan dari perkara lainnya yang membahayakan nyawa seseorang.


Berkata Imam Al Hasan rahimahullahu :


مِنْ إِحْيَائِهَا أَنْ يُنَجِّيَهَا مِنَ الْقَوَدِ، فَيَعْفُوَ عَنْهَا، أَوْ يُفَادِيَهَا مِنَ الْعُدْوَانِ، وَيُنَجِّيَهَا مِنَ الْغَرَقِ، وَمِنَ الْحَرْقِ، وَمِنَ السَّبُعِ

“Diantara bentuk menghidupkan jiwa itu adalah menyelamatkannya dari hukum qishash (menuntut balas) lalu ia maafkan kesalahannya, menghindarkannya dari serbuan musuh, dari tenggelam dan terbakar dan dari terkaman binatang buas”
———- Tafsir Al Qur’anul ‘Aziz oleh Ibnu Abi Zamanin al- Maliki (wafat 399 H )

Juga termasuk kedalam makna ayat yang mulia ini adalah menjaga nyawa orang lain dari kejahatan diri kita sendiri, yakni agar kita tidak melakukan sesuatu yang bisa menyebabkan hilangnya nyawa seseorang tanpa haq.

Berkata Imam Qatadah rahimahullah :


{وَمَنْ أَحْيَاهَا} وَتَوَرَّعَ عَنْ قَتْلِهَا، {فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا} [فِي الثَّوَابِ لِسَلَامَتِهِمْ مِنْهُ.

“Siapa yang menghidupkan sebuah jiwa dan menjaga diri (menjauhkan diri) dari (usaha) membunuhnya maka seolah-olah ia telah “menghidupkan” manusia seluruhnya yakni (maksudnya) dalam besarnya pahala yang didapatkan karena telah menyelamatkan mereka dari kejahatan dirinya”
—– Tafsir Ma’alimut Tanzil oleh Imam Al Baghawi

Bahkan lebih dari itu semua, pahala yang amat besar terdapat dalam usaha seseorang yang menyelamatkan orang lain dari tersungkur kedalam Jahannam, kekal dalam api neraka yakni dengan cara seseorang menyelamatkannya dari segala macam bentuk kekufuran dan kesyirikan dan kesesatan sehingga jadilah sebuah jiwa itu yang sebelumnya berada dalam kekufuran dan kesyirikan dan kesesatan maka jadilah setelah ia mendakwahkan al haq kepadanya atau dengan sebab usahanya menyampaikan ilmu dan kebenaran kepadanya akhirnya sebuah jiwa itu mendapatkan taufiq dan hidayahnya sehingga jiwa itupun terbebas serta selamat dari belenggu kekufuran dan kesyirikan serta kesesatan.

Berkata Imam Al- Hasan rahimahullah :

وَأَفْضَلُ إِحْيَائِهَا أَنْ يُنَجِّيَهَا مِنْ كُفْرِهَا وَضَلَالَتِهَا

“Dan yang paling utama dari seluruh usaha untuk menghidupkan sebuah jiwa adalah menyelamatkannya dari kekufuran dan kesesatannya”
———- Tafsir Al Qur’anul ‘Aziz oleh Ibnu Abi Zamanin al- Maliki (wafat 399 H )

Sehingga jadilah ayat yang mulia ini didalamnya terdapat kabar gembira untuk setiap da’i yang menyeru manusia kepada tauhid dan aqidah yang shahihah dan mengingatkan mereka dari bahaya syirik dan kekufuran serta menyeru mereka kepada sunnah dan mengingatkan mereka dari bahaya bid’ah dan kesesatan bahwa bagi mereka pahala yang besar.


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


فَوَاللهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ

Demi Allah, bahwa sungguh Allah memberi hidayah kepada seseorang dengan sebab engkau, maka itu lebih baik bagi engkau daripada engkau memiliki unta merah (yang sangat mahal)
—– Muttafqun ‘Alaihi


Oleh : Abu Rofiq
28 Ramadhan 1444 H

Download Tafsir Surat Al-Maidah Ayat 32

Related Posts

Leave a Reply

× Hubungi Kami di Whatsapp